Grup AGC menyoroti “promosi manajemen keberlanjutan” sebagai salah satu masalah prioritas dalam rencana pengelolaan jangka menengahnya AGC plus-2023 dan telah menetapkan sasaran untuk mencapai nol karbon bersih dari aktivitas bisnisnya sendiri pada tahun 2050. Kami telah mengambil berbagai langkah untuk mengurangi emisi GRK dalam proses manufaktur kaca, termasuk pengenalan metode pembakaran oksigen dengan efisiensi peleburan yang tinggi, konversi bahan bakar dari minyak berat ke gas alam, dan pengenalan penguat listrik untuk peleburan. Kami akan terus berupaya mewujudkan lingkungan global yang berkelanjutan dengan mengurangi emisi GRK dan memasok produk dan teknologi yang berkontribusi pada efisiensi energi.
Pabrik Samut Prakan AGC Flat Glass Thailand dijadwalkan akan dipasang dengan sistem pembangkit listrik Organic Rankine Cycle (ORC) pada tahun 2023 dengan tujuan mengurangi emisi CO2 tidak langsung dan juga menurunkan biaya listrik. Gas buang adalah gas yang dilepaskan selama pembakaran bahan bakar. Dalam produksi kaca, diproduksi dari tungku peleburan kaca. Sistem menghasilkan tenaga dengan mengambil limbah panas dari gas buang ini dan mengubahnya menjadi listrik. Ini bekerja melalui modul Organic Rankine Cycle (ORC) yang menggunakan minyak organik dengan titik didih rendah. Sistem ini diharapkan menghasilkan 14 GWh listrik per tahun dengan mengekstraksi limbah panas dari gas buang yang dihasilkan oleh tungku peleburan kaca dan mengubahnya menjadi listrik, sehingga meningkatkan efisiensi energi.
AGC Architectural Glass Asia Pacific berencana memasang panel fotovoltaik (PV) untuk menghasilkan daya ramah lingkungan di dalam pabrik. Ini akan dipasang di pabrik AGC Flat Glass Thailand Chonburi dan juga beberapa lokasi produksi di Indonesia pada tahun 2023. Total output kapasitas fotovoltaik 14 GWh akan dibuat yang akan membantu mengurangi emisi tidak langsung dari konsumsi energi