Proses dan Teknologi Produksi

Proses Produksi Kaca Float Konvensional

Proses Produksi Kaca Float Konvensional

Memahami Proses Produksi Kaca

Proses produksi kaca apung memiliki salah satu dampak lingkungan terbesar. Untuk lebih memahami aspek lingkungan, pertama-tama kita harus menentukan proses produksi kaca apung.

Bahan Baku Dasar

Bahan baku dasar yang digunakan dalam produksi kaca lembaran adalah:

  • Bahan pembentuk kaca: pasir silika dan kulet kaca
  • Bahan perantara dan pemodifikasi seperti natrium karbonat, dolomit, batu kapur, natrium sulfat, feldspar, dan terak tanur sembur
  • Bahan pewarna dan pelapis seperti oksida besi dan senyawa logam lainnya.

Proses 'Float'

Selama produksi kaca apung, bahan baku dicampur bersama dan dilebur dalam tungku untuk membentuk kaca cair yang kemudian dituangkan ke dalam bak timah cair. Tungku menggunakan pembakaran udara dan gas alam untuk melelehkan bahan baku. Saat kaca mendingin dan mengeras, kaca mengapung di bak timah membentuk pita kaca. Pada titik ini, pelapis dapat diterapkan pada kaca di ujung atau tepat setelah penangas timah. Pita kaca kemudian diteruskan ke zona untuk anil di mana ia mendingin secara bertahap saat dibawa di atas rol dan dipotong menjadi lembaran.

Proses Lebih Lanjut

Setelah gelas didinginkan, dapat diolah menjadi produk lain. Misalnya:

  • Kaca untuk cermin dapat dicat dan diberi warna perak
  • Kaca untuk keperluan arsitektural (bangunan, furnitur, dll.) dapat dilapisi, dibuat menjadi unit kaca ganda, ditemper, diemail, dicat, dilaminasi, digores, dll.