Sustainability

Proses dan Teknologi Produksi

Sebagian besar dampak lingkungan dari produksi kaca disebabkan oleh emisi kegiatan peleburan selama proses produksi float glass. Di AGC Glass Asia Pacific, kami berkomitmen untuk mengurangi dampak lingkungan dari proses dan teknologi produksi kami dengan terus meningkatkan upaya dan berinovasi dalam teknologi yang berkontribusi pada kinerja lingkungan yang lebih baik. Upaya ini selaras dengan target lingkungan kami di tahun 2030 untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. 

 


1. Proses Produksi Float Glass Konvensional

Proses produksi float glass merupakan salah satu proses yang memiliki dampak lingkungan terbesar. Untuk lebih memahami aspek lingkungan, proses produksi float glass harus didefinisikan terlebih dahulu.

 

1.1. Bahan baku  

Bahan baku dasar yang digunakan dalam produksi kaca lembaran adalah:  

  • Bahan pembentuk kaca: pasir silika dan cullet kaca  
  • Bahan antara dan bahan pengubah seperti natrium karbonat, dolomit, batu kapur, natrium sulfat, feldspar, dan terak tanur tinggi  
  • Zat pewarna dan pelapis seperti oksida besi dan senyawa logam lainnya.   


1.2. Proses Float  

Selama produksi Float Glass, bahan baku dicampur dan dilebur dalam tungku untuk membentuk kaca cair yang kemudian dituangkan ke dalam bak berisi timah cair. Tungku menggunakan pembakaran udara dan gas alam untuk melelehkan bahan baku. Saat kaca mendingin dan mengeras, kaca akan mengapung dalam bak yang berisi timah dan membentuk pita kaca. Pada titik ini, lapisan coating dapat diaplikasikan pada kaca di bagian akhir atau tepat setelah proses tin bath. Pita kaca kemudian diteruskan ke tempat annealing di mana kaca akan mendingin secara bertahap saat dibawa pada rol dan dipotong menjadi lembaran.  


1.3. Pengolahan lebih lanjut  

Setelah kaca didinginkan, kaca dapat diolah menjadi berbagai produk, misalnya:  

  • Kaca untuk cermin; kaca dapat dicat dan diberi lapisan perak
  • Kaca untuk keperluan arsitektur (bangunan, furnitur, dll.); kaca dapat dilapisi coating, dibuat menjadi kaca double glazing, tempered, enamelled (printing), dicat, dilaminasi, dll.  


2. Mengurangi emisi Gas Rumah Kaca melalui inovasi proses peleburan kaca    


2.1. Indonesia: PT Asahimas Flat Glass Tbk  

Dari tahun 2015 hingga 2019, AGC Glass Asia Pacific melakukan dan menyelesaikan relokasi pabrik besar-besaran dari Jakarta ke Cikampek. Pabrik baru ini dilengkapi dengan lebih banyak teknologi canggih dibanding pabrik sebelumnya. Sebagai bagian dari peningkatan teknologi ini, desain refraktori dan tungku khusus telah diterapkan pada "Regenerator" yang memiliki dampak positif yang signifikan terhadap efisiensi energi. Hal ini memungkinkan peningkatan kinerja retensi panas, peningkatan daya tahan, dan penggunaan jangka panjang. 
 
Teknologi dan peralatan baru ini diharapkan dapat mengurangi emisi CO2 sebesar 13.000 ton per tahun.  


2.2. Thailand: AGC Flat Glass (Thailand)  

Dari tahun 2020 hingga 2021, pabrik float glass di AGC Flat Glass Thailand Samut Prakan menjalani perbaikan (cold repair) di mana produksi kaca dan aliran bahan bakar dihentikan untuk mendinginkan tungku sepenuhnya. Lini produksi direnovasi dan ditingkatkan dengan teknologi tungku canggih yang efisien dalam hal energi dari AGC Glass Europe. Hasilnya, ada peningkatan yang signifikan pada efisiensi dan produktivitas pembakaran tungku. Pabrik ini adalah pabrik pertama yang melakukannya di kawasan Asia Pasifik.  
   
Teknologi dan peralatan baru ini diharapkan dapat mengurangi emisi CO2 sebesar 10.000 ton per tahun.  

 

2.3. Langkah selanjutnya untuk pengurangan gas rumah kaca di Asia Pasifik

Full oxygen combustion technology   

Teknologi ini mewujudkan efisiensi pembakaran yang jauh lebih tinggi daripada tungku konvensional karena tidak memanaskan nitrogen berlebih. Udara mengandung sekitar 21% oksigen dan 79% nitrogen. Nitrogen, selain tidak diperlukan dalam proses pembakaran, juga menghasilkan nitrogen oksida (NOx) yang merupakan gas rumah kaca pada suhu tinggi. Jadi, menggunakan oksigen murni sebagai pengganti udara membantu mengurangi energi yang dibutuhkan untuk pembakaran karena tidak perlu lagi memanaskan nitrogen dan mencegah pembentukan NOx

AGC secara progresif menerapkan teknologi Full oxygen combustion ke tungku produksi kaca lembaran di seluruh dunia, dimulai dengan mould plate line dari Yokohama Technical Center.  
   
Selain teknologi Full oxygen combustion baru ini, AGC Architectural Glass Asia Pasifik sedang mempertimbangkan untuk memperkenalkan hot oxygen combustion yang telah terbukti efektif di AGC Glass Europe.  

Baca lebih banyak:
https://www.agc-glass.eu/en/sustainability/production-process-and-technologies/hot-oxycombustion-furnace-design 

Kami juga sedang mengembangkan teknologi ammonia combustion, yang memungkinkan kami untuk beralih ke bahan bakar bebas karbon dan memproduksi kaca dengan emisi gas rumah kaca yang jauh lebih rendah.

Baca lebih banyak:
https://www.agc.com/en/news/detail/1202704_2814.html  


3. Teknologi Hemat Energi di Asia  

AGC Grup mengedapankan "promosi pengelolaan keberlanjutan" sebagai salah satu isu prioritas dalam rencana pengelolaan jangka menengah AGC plus-2023 dan telah menetapkan tujuan untuk mencapai net zero carbon dari kegiatan bisnisnya pada tahun 2050. Kami telah mengambil berbagai langkah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dalam proses pembuatan kaca, termasuk pengenalan metode oxygen combustion dengan efisiensi melting yang tinggi, konversi bahan bakar dari heavy oil ke gas alam, dan pengenalan booster listrik untuk proses melting. Kami akan terus berupaya mewujudkan lingkungan global yang berkelanjutan dengan mengurangi emisi gas rumah kaca serta memasok produk dan teknologi yang berkontribusi pada efisiensi energi.

3.1. Solusi Baru untuk Mengurangi Jejak Karbon  

Modul Organic Rankine Cycle (ORC)

Pabrik AGC Flat Glass Thailand Samut Prakan direncanakan akan dipasang dengan sistem pembangkit listrik Organic Rankine Cycle (ORC) pada tahun 2023 dengan tujuan untuk mengurangi emisi CO2 tidak langsung dan juga menurunkan biaya listrik. Gas buang adalah gas yang dikeluarkan selama pembakaran bahan bakar. Dalam produksi kaca, gas ini dihasilkan dari tungku peleburan kaca. Sistem ini menghasilkan daya dengan mengambil panas buangan dari gas buang ini dan mengubahnya menjadi listrik. Teknologi canggih ini bekerja melalui modul Organic Rankine Cycle (ORC) yang menggunakan minyak organik dengan titik didih rendah. Sistem ini diharapkan dapat menghasilkan listrik sebesar 14 GWh per tahun dengan mengekstraksi limbah panas dari gas buang yang dihasilkan oleh tungku peleburan kaca dan mengubahnya menjadi listrik, sehingga meningkatkan efisiensi energi.  
  
Pembangkit listrik oleh panel fotovoltaik

AGC Architectural Glass Asia Pacific berencana memasang panel fotovoltaik (PV) untuk menghasilkan green energy di dalam pabrik. Panel ini akan dipasang di pabrik AGC Flat Glass Thailand Chonburi dan juga di beberapa lokasi produksi di Indonesia pada tahun 2023. Total output 14 GWh kapasitas fotovoltaik yang dihasilkan nantinya akan membantu mengurangi emisi tidak langsung dari konsumsi energi.  

HEAD OFFICE

Jl. Ancol IX/5 Ancol Barat, Jakarta 14430, Indonesia.
Phone: 021-6904041 (8 lines)
Fax: 021-6918709, 69000470

HELPLINE SERVICE

If you aware about the action which has been done by someone related to the Company.
Phone : 021-80511628
SMS/WA : 082122263873
Fax: 021-80511629
pengaduan-asahimas@tipoffs.info
More Detail